Excavator Tambang Terbesar Di Dunia
Fitur MOD dalam game Buss Simulator Indonesia ini biasa dikenal oleh pemain dengan sebutan “MOD BUSSID”.
Untuk menggunakannya pemain harus mempunyai sebuah file dengan ekstensi .bussidmod atau .bussidvehicle.
Lalu file tersebut ditaruh ke dalam folder BUSSID > Mods.
Setelah itu kendaraan dari MOD tersebut akan muncul di Garasi dan siap untuk kamu mainkan dalam mode Ngelayap ataupun Narik.
Untuk download MOD BUSSID biasanya pemain mencarinya melalui YouTube, Google ataupun Grup-Grup Facebook tertentu.
Nah pada kesempatan kali ini, saya akan membagikan MOD Excavator Tambang yang pastinya keren dan asik banget untuk dimainkan tentunya.
Perlu kamu ketahui juga, kalo di aplikasi mod ini kamu bisa menemukan banyak sekali MOD BUSSID yang keren dan mewah untuk di download dengan mudah tanpa safelink, ektrak dan password.
Kamu bisa menemukan banyak mod truk luar negeri di aplikasi ini.
fitur di aplikasi ini antara lain:
1. Truck Mitsubishi Fuso Bak Pasir
2. Truck Fuso Dump Muatan Batu
3. Truck Hino 500 Angkut Pipa
4. Truck Hino 500NG Angkut Buldozer
5. Truck Canter Muatan Kayu
6. Hino Pasir dan Topi
7. Hino Lohan Purwo Logistic Cvt WSP Excavator
8. Isuzu NKR Towing Angkut Beko
9. Excavator JCB With LED
10. Download MOD BUSSID Crane With Steering
11. Dump Truck Caterpillar
Download sekarang juga aplikasi mod Excavator Tambang, Dump Truck untuk game mod Bussid
Pasang dan mainkan gamenya!
Jenis Excavator yang Cocok Untuk Tambang & Fungsinya
Tambang merupakan salah satu industri yang membutuhkan peralatan berat yang efisien dan handal, salah satunya adalah excavator. Excavator menjadi mesin yang sangat penting dalam kegiatan tambang, karena mampu melakukan berbagai tugas seperti penggalian, pemindahan material, dan pengeboran.
Namun, tidak semua jenis excavator cocok untuk digunakan di lingkungan tambang yang keras dan menuntut. Pada artikel ini kita akan menjelaskan berbagai jenis excavator yang cocok untuk digunakan dalam operasi tambang, serta fungsinya masing-masing.
Sebelum memahami jenisnya, mungkin Anda juga harus mengenal tentang apa itu excavator. Singkatnya, ini merupakan alat berat yang biasa digunakan sebagai alat pengeruk. Bagian utama dari alat ini sendiri antara lain arm, bahu, bucket, dan juga tenaga penggerak hidrolik.
Fungsi utama alat ini memang sebagai alat pengeruk. Namun pada perkembangannya, alat ini juga bisa digunakan sebagai penggali, alat bantu untuk loading, sloping, pengeboran, breaker, dan beberapa fungsi lainnya.
Baca juga: 7 Jenis Alat Berat Tambang & Fungsinya
Jika dilihat dari cara kerja dan juga penggunaannya, maka ada beberapa jenis excavator yang biasa digunakan saat ini, antara lain:
Ini merupakan jenis excavator yang paling standar dan mudah Anda temukan. Ciri khas dari jenis ini adalah roda penggeraknya yang merupakan undercarriage.
Di beberapa tempat, alat ini juga dikenal dengan sebutan backhoe. Hal tersebut karena memang alat ini dilengkapi dengan backhoe sebagai alat pengeruk, bucket, dan juga kabin. Letak kabinnya sendiri berada di atas turret, sehingga memungkinkan kabin bisa berputar.
Penggunaan jenis ini biasanya untuk medan yang tidak rata. Jenis ini biasanya digunakan untuk proyek tambang, penataan lanskap sebuah wilayah, pembuatan saluran air, dan lainnya.
Pentingnya Oli dalam Perawatan Excavator
Setiap jenis excavator tentu saja memiliki peruntukannya sendiri. Namun yang pasti, Anda tidak bisa melupakan masalah perawatan untuk excavator tersebut. Salah satu bagian terpenting yang perlu Anda perhatikan adalah penggerak hidrolik.
Pastikan oli hidrolik excavator Anda diganti secara berkala dan memiliki interval perawatan yang panjang, serta mampu memberikan perlindungan extra terhadap sistem hidrolik anda. Yuk, ketahui apa saja jenis oli untuk alat berat dan tips memilihnya!
Apa saja bagian dari excavator?
Excavator merupakan sebuah alat berat yang secara umum terdiri dari tiga bagian, yaitu boom atau bahu, arm atau lengan, dan bucket.
Apa yang dimaksud PC pada excavator?
Istilah PC pada excavator merupakan singkatan dari Power Crane.
Apa excavator terbesar di dunia?
Jenis excavator terbesar di dunia saat ini adalah Liebherr 996 Hydraulic Shovel. Ini merupakan alat berat hidrolik yang penggunaanya biasa untuk pekerjaan pertambangan.
Berapa kapasitas bucket excavator?
Bucket pada excavator ini sendiri memiliki kapasitas yang berbeda-beda, tergantung pada jenis dan bawaan pabrikan.
Reference bucket yang memiliki kapasitas 1,4 yd3.
Medium bucket dengan kapasitas mencapai 0,7 yd3.
Maximum bucket dengan kapasitas mencapai 1,6 yd3.
Apa yang dimaksud dengan excavator hidrolik?
Hydraulic excavator merupakan jenis alat berat yang multifungsi. Penggunaannya bisa untuk menggali tanah, mengangkat material, melakukan pengikisan, dan juga meratakan tanah.
Jakarta, CNBC Indonesia - Musim hujan telah tiba, di mana saat musim hujan biasanya hewan-hewan yang terbilang berbahaya akan muncul, terutama ular.
Bagi Anda yang bertempat tinggal di desa atau di kota dengan pekarangan yang cukup luas dan tanaman yang cukup lebat mungkin perlu mewaspadai akan kemunculan ular.
Perubahan iklim, seperti kenaikan suhu dan cuaca tidak menentu, juga berpengaruh terhadap ular. Dikutip dari WHO (World Health Organization), perubahan iklim dan kemunculan ular memiliki keterkaitan.
Organisasi Kesehatan Dunia itu menyebut bahwa perubahan iklim hanya akan memperburuk masalah bagaimana ular berbagi tempat dengan manusia. Hal ini karena ular akan menggeser distribusinya seiring dengan meningkatnya suhu dan kejadian-kejadian ekstrem yang lebih sering terjadi.
Manusia akan mengubah praktik pertanian, sehingga akan ada tekanan lebih besar bagi ular untuk bermigrasi atau mengungsi. Akibatnya, kontak dan konflik antara manusia dengan ular diperkirakan akan menjadi lebih sering terjadi di beberapa wilayah
Ular merupakan kelompok reptilia tidak berkaki dan bertubuh panjang yang tersebar luas di dunia. Hewan ini kerap dikenal bahaya karena beberapa diantaranya memiliki bisa yang mematikan.
Namun, tidak semua ular memiliki bisa yang mematikan. Salah satunya yakni ular sanca. Meski tidak memiliki bisa, tetapi ular sanca tetap menjadi hewan yang mematikan karena memiliki kemampuan konstriksi yang efektif untuk membunuh mangsanya.
Ular sanca akan melilit tubuh mangsanya dengan erat, memadatkan cengkeramannya, dan membuat mangsanya mati lemas karena aliran darah dan pernapasannya terhenti.
Pada musim hujan, ular sanca cenderung lebih sering ditemukan karena mungkin habitat teresterialnya tergenang, maka ular akan keluar dari persembunyiaanya untuk mencari tempat yang nyaman.
Sebagai satwa berdarah dingin, ketika kepanasan, maka ular harus masuk ke air. Untuk itu, ular harus bisa mengontrol suhu tubuhnya, jangan sampai melebihi batas suhu toleransi lingkungan, karena bisa mati.
Umumnya, ular sanca termasuk salah satu ular terbesar di dunia. Beberapa spesies ular sanca bisa tumbuh hingga 8-10 meter. Bahkan, rahang bawah ular sanca bisa terbuka lebar hingga sepuluh kali kepala manusia.
Dengan ukuran raksasanya, ular-ular tersebut bisa terhindar dari predator dan bisa memakan berbagai jenis hewan. Adapun ular sanca biasanya berburu mangsa di malam hari, seperti kadal, burung, dan mamalia kecil.
Mereka juga cenderung hidup di daerah tropis. Itulah kenapa, benua Asia jadi tempat tinggal banyak ular raksasa. Tak tanggung-tanggung, beberapa spesies ular terbesar di dunia dan ular terpanjang di dunia dapat ditemukan di Asia, terutama di Asia Tenggara.
Secara umum, ular-ular besar tersebut menghuni hutan. Namun tak jarang, mereka juga ditemukan di area pemukiman. Apalagi jika sudah memasuki musim hujan, sehingga potensi keluarnya ular-ular ini di pemukiman cukup besar.
Lalu, jenis ular sanca apa yang terbilang sangat besar mungkin di dunia? Berikut ini daftarnya.
1. Sanca Bodo (Python bivittatus)
Sanca bodo adalah ular sanca terbesar di dunia sekaligus spesies ular terbesar di Asia. Mengutip beberapa sumber, ular dengan nama ilmiahpython bivittatusini bisa tumbuh sepanjang 7 meter dan seberat 182,2 kilogram. Namun ular sebesar itu cukup jarang ditemukan, rata-rata panjang ular ini ada di angka 3 sampai 5 meter dengan berat 20 sampai 40 kg.
Tak cuma besar, ular ini juga punya badan yang gemuk dan berotot. Karena tidak berbisa, bentuk tubuhnya tersebut membantu sanca bodo untuk melilit mangsa dengan sangat kuat.Tubuhnya berwarna cokelat dan dipenuhi pola kotak-kotak layaknya jerapah, kepalanya berbentuk seperti berlian dengan pola panah di atasnya.
Penyebarannya cukup luas dan bisa ditemukan di Myanmar, Thailand, Indonesia, Malaysia, Vietnam, Nepal, Bhutan, Bangladesh, Laos, Kamboja, hingga China.
Mereka juga menjadi hewan invasif di Florida, Amerika Serikat (AS) dan memberikan efek buruk bagi ekosistem asli di sana. Ular ini juga perenang yang handal dan menghuni hutan, rawa, padang rumput, dan daerah dekat sungai.
2. Sanca Kembang (Malayopython Reticulatus)
Sanca kembang memang bukan ular terbesar di Asia, tetapi spesies ini adalah yang terpanjang. Memang tidak seberat sanca bodo, tetapi ular ini punya badan yang jauh lebih panjang, yaitu di angka 10 meter bahkan lebih.
Badannya juga lebih memanjang dan ramping. Karenanya, tak jarang sanca kembang juga memanjat pohon untuk mencari hewan seperti burung, kadal, atau monyet. Kulitnya juga punya warna cokelat muda yang dihiasi corak seperti batik atau bunga berwarna jingga, putih, dan hitam.
Selain itu, di bagian depan mulutnya, ular raksasa ini memiliki sensor pendeteksi panas yang memudahkannya mendeteksi mangsa di lebatnya hutan dan pepohonan.
Mangsanya sangat beragam. Mereka bisa memakan mamalia kecil, burung, monyet, babi, bahkan dalam beberapa kasus, sanca kembang sanggup memakan manusia.
Karena tidak berbisa ular ini mengandalkan giginya yang tajam dan lilitannya yang kuat membunuh mangsa. Mereka juga tersebar luas dan dapat ditemukan di India, Thailand, Malaysia, sampai Indonesia.
3. Sanca Batu India (Python Molurus)
Sanca batu india atauPython molurusmerupakan kerabat dekat dari sanca bodo. Bahkan awalnya, kedua ular ini diklasifikasikan sebagai satu spesies.
Dahulu, sanca bodo merupakan subspesies dari sanca batu india dan punya nama ilmiah python molurus bivitattus.Akhirnya setelah dilakukan penelitian lebih lanjut diketahui bahwa keduanya merupakan spesies yang berbeda.
Pada 2009, pemisahan spesies antara sanca bodo dan sanca batu india dilakukan. Namun, karena kekerabatannya yang dekat, kedua ular ini punya ciri fisik yang serupa.
Keduanya sama-sama berwarna cokelat, tapi pola di tubuh sanca batu india lebih acak dan tidak mengotak seperti di tubuh sanca bodo. Ukuran sanca batu india lebih kecil, yaitu dengan panjang di angka 4 sampai 6 meter.
Seperti namanya, sanca batu india juga lebih suka berada di bebatuan, padang rumput, savana, hutan terbuka, dan terkadang berada di dekat perairan. Pakistan, India, Bangladesh, Nepal, dan Sri Lanka jadi habitat alami ular tidak berbisa ini.
4. Sanca Patola (Simalia Amethistina)
Sanca patola merupakan ular tidak berbisa yang bisa tumbuh hingga sepanjang 4 meter dengan bobot mencapai 15 kilogram.
Mereka juga salah satu ular raksasa yang bisa ditemukan di Pulau Papua dan Australia. Ular ini merupakan hewan arboreal dan kerap ditemukan bertengger di dahan atau ranting pohon.
Sebagai ular arboreal tentunya ular ini punya tubuh yang ramping, panjang, dan otot yang kuat. Mereka juga sangat suka memakan hewan-hewan seperti burung, tupai, kelelawar, dan reptil kecil.
Ular dengan nama ilmiah simalia amethistinaini punya perpaduan warna hitam, cokelat, dan jingga yang sangat menawan. Sisiknya juga halus dan akan memancarkan warna pelangi terang jika terkena sinar matahari, karenanya ia sangat populer sebagai peliharaan.
Namun karena hal ini sanca patola sering diburu dan menyebabkan populasinya kian menurun. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin ular eksotis ini akan punah di kemudian hari.
5. Sanca Papua (Apodora Papuana)
Sesuai namanya, ular sanca ini banyak ditemukan di Pulau Papua, tepatnya di Indonesia dan Papua Nugini. Ular ini dapat tumbuh hingga mencapai panjang 4,3 meter.
Warnanya cukup beragam mulai dari cokelat, abu-abu, sampai hitam. Warna tersebut juga punya fungsi, yaitu untuk membantu ular ini bersembunyi dan berkamuflase di bawah bebatuan, kayu, dan rerumputan di hutan dan savana.
Secara khusus, sanca papua hanya memakan mamalia kecil. Ia juga merupakan predator penyergap yang akan berdiam diri sembari menunggu mangsanya mendekat.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Skid Steer Excavator
Jenis excavator yang memiliki ukuran lebih kecil yaitu skid steer excavator. Penggunaan jenis ini sendiri biasanya pada proses pembersihan lokasi dari berbagai tumpukan, puing material, maupun berbagai sampah lainnya.
Dengan ukuran yang cukup kecil membuat excavator jenis ini penggunaannya bisa untuk tempat yang sempit dan terbatas. Hanya saja, masalah dari alat yang satu ini adalah roda penggeraknya yang menggunakan ban.
Hal tersebut membuat penggunaan alat ini tidak bisa untuk medan yang tidak rata, cukup berpasir, bersalju ataupun kawasan yang berlumpur.
Baca juga: Apa Itu Crane? Kenali Fungsi dan Jenis Oli Alat Berat Ini!
Long Reach Excavator
Sesuai dengan namanya, salah satu keunggulan dari alat berat ini adalah masalah jangkauan. Dengan panjang arm dan boom yang mencapai 30 meter, jenis ini memang menjadi andalan untuk pekerjaan yang membutuhkan jangkauan cukup panjang.
Penggunaan jenis ini sendiri biasanya banyak untuk pekerjaan dengan skala besar yang membutuhkan jangkauan panjang, contohnya normalisasi sungai, pengerukan pesisir pantai, pengerukan danau, pembersihan saluran irigasi, pembuatan bendungan, dan beberapa jenis pekerjaan lain.
Karena ukurannya yang lebih besar, maka salah satu kekurangan dari alat berat ini adalah membutuhkan space yang cukup luas. Sehingga pengerjaan pada ruang sempit menjadi sulit untuk dilakukan.
Hydraulic Shovel Excavator
Dari segi bentuk, jenis excavator ini hampir mirip dengan crawler excavator. Perbedaan paling mencolok adalah ukurannya yang jauh lebih besar.
Jenis ini sendiri memang memiliki kapasitas bucket yang jauh lebih besar. Selain itu, dari segi kapasitas mesin, hydraulic shovel excavator juga memiliki kapasitas yang jauh lebih besar.
Hal ini juga yang menjadi alasan mengapa jenis ini banyak orang-orang gunakan untuk pekerjaan pada bagian pertambangan, terutama untuk kebutuhan penggalian dalam skala besar.
Salah satu yang membedakan antara jenis ini dengan excavator lainnya adalah pada bagian roda penggerak. Jika pada umumnya excavator menggunakan undercarriage, namun jenis ini menggunakan roda ban karet.
Penggunaan jenis wheeled excavator ini sendiri hanya bisa digunakan pada medan atau area permukaan yang datar dan keras. Biasanya, jenis ini sendiri akan digunakan untuk pekerjaan pembangunan jalan dan biasanya penggunaannya pada permukaan jalan yang rata.
Banyak orang yang mengenal jenis excavator ini dengan nama vacum excavator. Salah satu kelebihan dari jenis ini adalah penggunaannya untuk daerah yang mudah retak.
Contoh penggunaan jenis alat berat ini adalah untuk proyek bawah tanah atau pembersihan puing bangunan. Namun, salah satu kelemahan dari jenis excavator ini adalah tidak bisa untuk proyek skala besar karena daya hisap pipa yang hanya berukuran 30 meter.
Dragline Excavator
Excavator lainnya yang juga memiliki ukuran cukup besar adalah dragline excavator. Salah satu keunggulan dari jenis ini adalah kemampuannya untuk melakukan penggalian hingga kedalaman 65 meter.
Penggunaan alat ini sendiri banyak untuk kebutuhan konstruksi, operasional pelabuhan, kegiatan pertambangan, penggalian, pembuatan jalan raya, dan penggalian bawah air.
Dengan bentuk arm yang lebih pipih dan juga kecil, memungkinkan alat ini melakukan pekerjaannya dengan lebih leluasa. Hanya saja, dengan ukuran yang lebih besar membuat alat ini menjadi kurang fleksibel.
Komponen dalam Excavator
Setelah memahami tentang berbagai jenisnya, hal lainnya yang juga penting untuk Anda pahami adalah komponen ataupun bagian penting yang ada pada excavator berikut fungsi bagian tersebut.
Beberapa bagian tersebut antara lain:
Bucket, ini merupakan bagian yang berfungsi untuk mengeruk tanah.
Bucket cylinder, agian yang berfungsi untuk menggerakkan bucket.
Arm, bagian yang fungsinya untuk menggerakan bucket. Nantinya, bucket akan bergerak naik dan turun.
Arm cylinder, bagian yang menggerakan arm.
Boom, bagian utama yang akan menjadi penggerak arm.
Boom cylinder, bagian penggerak boom.
Tracker, bagian roda pada excavator.
Shoe, sebutan untuk bagian rantai yang melapisi tracker dan menempel langsung ke tanah.
Engine, bagian mesin sebagai penggerak utama untuk seluruh bagian excavator.
Kabin, merupakan tempat untuk operator menggerakan excavator.